Materi Biologi Kelas XI Semester 2
Sistem Koordinasi
a.
Sistem Koordinasi
Sistem koordinasi terdiri atas sistem saraf,
sistem indera, dan sistem endokrin (hormon)
b.
Sistem Saraf pada Manusia
Sistem saraf adalah
bagian dari sistem koordinasi (pengaturan tubuh) berupa penghantaran impuls
saraf ke susunan saraf pusat, pemrosesan impuls saraf, dan perintah untuk
memberi tanggapan rangsangan. Unit terkecil pelaksanaan kerja sistem saraf
adalah sel saraf atau neuron. Sistem saraf sangat berperan dalam iritabilitas
tubuh.iritabilitas memungkinkan makhluk hidup dapat menyesuaikan diri dan
menanggapi perubahan-perubahan yang terjadi di lingkungannya.
Sistem
saraf termasuk sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi (perifer). Sistem saraf
pusat terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang dan sistem saraf tepi
(perifer) terdiri atas sistem saraf somatik dan sistem saraf otonom. Sistem
saraf mempunyai tiga fungsi utama yaitu menerima informasi dalam bentuk
rangsangan atau stimulus, memproses informasi yang diterima, serta memberi tanggapan
(respon) terhadap rangsangan.
1. Struktur Saraf
Neuron atau sel saraf merupakan bagian dari
sistem koordinasi yang berfungsi untuk mengatur aktivitas tubuh melalui rangsangan
listrik secara cepat. Komponen sistem saraf terdiri atas sel saraf, sistem saraf
pusat, dan sistem saraf tepi. Untuk bereaksi terhadap rangsangan, tubuh
memerlukan 3 komponen yaitu:
1. Reseptor
2. Sistem saraf
3. Efektor
sel saraf pada manusia terdiri dari sel saraf
yang disebut neuron dan sel glial.
Neuron berfungsi sebagai penghantar impuls dari panca indera menuju otak dan
kemudian hasil tanggapan dari otak akan dikirim menuju otot. Sedangkan sel
glial berfungsi sebagai pemberi nutrisi pada neuron.
1.1. sel saraf (neuron)
Unit terkecil penyusun sistem saraf adalah sel
saraf atau neuron. Sel saraf adalah sebuah sel yang berfungsi untuk
menghantarkan impuls (rangsangan). Setiap satu sel saraf terdiri atas tiga
bagian utama berupa badan sel, dendrit, dan akson. Berikut adalah bagian-bagian
struktur sel saraf (neuron) beserta penjelasannya
No |
Nama Bagian |
Fungsi |
1 |
Dendrit |
Serabut sel saraf pendek dan bercabang-cabang, yang merupakan
perluasan badan sel. Berfungsi untuk menerima dan menghantarkan rangsangan ke
badan sel |
2 |
Badan sel |
Bagian yang paling besar dari sel saraf. Berfungsi untuk
menerima rangsangan dari dendrit dan meneruskannya ke akson. Badan sel saraf
mengandung inti sel dan sitoplasma |
3 |
Nukleus |
Inti sel saraf yang berfungsi sebagai pengatur kegiatan sel
saraf |
4 |
Neurit (akson) |
Tonjolan sitoplasma yang panjang (lebih panjang daripada
dendirt). Berfungsi untuk menjalarkan impuls saraf meninggalkan badan sel
saraf ke neuron atau jaringan lainnya. |
5 |
Selubung mielin |
Sebuah selaput yang banyak mengandung lemak yang berfungsi untuk
melindungi akson dari kerusakan. Selubung mielin bersegmen-segmen . lekukan
di antara dua segmen disebut nodus ranvier
|
6 |
Sel schwann |
Jaringan yang membantu menyediakan makanan untuk akson (neurit)
dan membantu regenerasi akson (neurit) |
7 |
Nodus ranvier |
Berfungsi untuk mempercepat transmisi impuls saraf. Adanya nodus
ranvier memungkinkan saraf meloncat dari satu nodus ke nodus yang lain
sehingga impuls lebih cepat sampai pada tujuan |
8 |
Sinapsis |
Pertemuan antara dua ujung neurit (akson) di sel saraf satu dan
ujung dendit di sel saraf lainnya. Pada setiap sinaps terdapat celah
sinapsis. Pada bagian ujung disebut neurotransmiter. Neurotransmiter dapat
berupa asetilkolin dan kolinesterase yangberfungsi dalam penyampaian impuls
saraf pada sinapsis |
Sel-sel saraf (neuron) bergabung
membentuk jaringan saraf. Ujung dendrit dan ujung aksonlah yang
menghubungkan sel saraf satu dan sel saraf lainnya.
Berdasarkan fungsinya, sel saraf dapat dibedakan
menjadi tiga, yaitu:
a. Neuron sensorik (neuron aferen): Dendritnya
berhubungan dengan reseptor dan neuritnya berhubungan dengan dendrit neuron
lain. Fungsinya untuk menghantarkan impuls dari reseptor ke pusat susunan saraf
(otak atau sumsum tulang belakang)
b. Neuron motorik
(neuron efektor): Dendritnya berhubungan dengan neurit neuron lain dan
neuritnya berhubungan dengan efektor atau alat tubuh pemberi tanggapan terhadap
suatu rangsangan. Fungsinya untuk menghantarkan impuls motorik dari susunan
saraf ke efektor/ organ motor (otot) atau kelenjar.
c. Neuron asosiasi (sel
saraf penghubung): Penghubung antara neuron motorik dan sensorik.
Berdasarkan tempatnya,
neuron asosiasi dibedakan menjadi dua, yaitu:
1) Neuron konektor:
Merupakan penghubung antara neuron yang satu dan neuron yang lain
2) Neuron ajustor:
Merupakan penghubung antara neuron sensorik dan neuron motorik yang terdapat di
dalam otak dan sumsum tulang belakang.
1.2. Sel Glial
Sel glial adalah sel penunjang pada susunan saraf pusat yang berfungsi sebagai jaringan ikat. fungsi lain diantaranya untuk memberi nutrisi pada sel saraf . macam-macam sel glia (neuroglia) adalah astrosit, oligodendrosit, mikroglia, dan sel ependima.8
- Astrosit
Berbentuk seperti bintang, berfungsi untuk menguatkan neuron dan memberi nutrisi dari pembuluh darah dan mempertahankan potensial listrik
- Oligodendrosit
Berfungsi untuk membentuk selubung mielin pada sistem saraf pusat
- Mikroglia
Berbentuk seperti laba-laba dan berfungsi untuk fagositosis
- Sel epindema
Membatasi cairan otak dan mensirkulasi cairan otak
1.3. Sinapsis
Sinapsis adalah hubungan
antara neuron satu dengan neuron lainnya; titik temu antara ujung akson dari
neuron yang satu dengan dendrit dari neuron lainnya, atau hubungan ke otot dan
kelenjar.
Struktur sinapsis
terbagi menjadi tiga bagian yaitu prasinapsis (bagian akson terminal), celah
sinapsis (ruang antara prasinapsis dengan pascasinapsis), dan pascasinapsis.
Pada celah sinapsis terdapat substansi kimia neurotransmiter yang berperan
mengirimkan impuls. Sifat neurotransmiter 1) eksitasi yaitu meningkatkan impuls, contohnya
asetilkolin,norepinefrin. 2) Inhibisi yaitu menghambat impuls, contohnya GABA ( gamma aminobutyric acid) pada jaringan
otak dan glisin pada medula spinalis.
Ada 2 cara mekanisme penghantaran impuls, yakni melalui membran sel dan sinaps
a. Via membran sel
Tiga tahapan penghantaran impuls via sinaps yaitu polarisasi, depolarisasi, dan repolarisasi.
- Polarisasi (fase istirahat), tidak ada impuls. Di luar membran sel ion Na+ lebih banyak dari ion K+ sehingga muatan di luar positif sedangkan di dalam membran sel Na+ lebih sedikit dari K+ sehingga muatan di dalam negatif.
- Depolarisasi , ada impuls. kanal ion Na + terbuka, ion Na+ masuk ke dalam membran sel, hingga pada batas tertentu muncul potensial aksi
- Repolarisasi, impuls lepas, kanal ion Na+ inaktif (menutup), kanal ion K+ terbuka,ion K+ keluar dari membran
Video penghantaran impuls
Setelah membaca materi di atas, ayo uji pengetahuanmu dengan klik link berikut!
Komentar
Posting Komentar